Sabtu, 15 Mei 2010

Kesimpulam mengenai sistem informasi sumberdaya manusia pada perusahaan jasa angkutan umum.

Sistem Informasi Sumber Daya Manusia adalah sebuah sistem berbasis komputer yang berfungsi mengatur, menganalisa dan mengelola sumber daya manusia sehingga diperoleh informasi yang tepat guna pengambilan keputusan. Dalam kegiatannya, Sistem Informasi Sumber Daya Manusia mengelola dan menjalankan sistem administrasi SDM mulai dari perekrutan dan penerimaan, pendidikan dan pelatihan, manajemen data sampai dengan pemberhentian dan administrasi tunjangan. Sedangkan dalam penerapannya, terdapat model Sistem Informasi Sumber Daya Manusia yang didalamnya meliputi subsistem input (berupa SIA, Penelitian SDM dan Intelijen SDM), serta Output (berupa Subsistem Perencanaan Kerja, Perekrutan, Manajemen Angkatan Kerja, Tunjangan, Benefit dan Pelapor Lingkungan.
Dalam pelaksanaanya, kegiatan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia dilakukan oleh HRD (Human Resources Departement) yaitu mengelola tentang Seleksi dan Rekrutmen, Pelatihan dan Pengembangan, Compensation and Benefit, Manajemen Kinerja, Perencanaan Karir, Hubungan Karyawan, Separation Management, dan Personnel Administration dan
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia.

Kamis, 06 Mei 2010

Transportasi merupakan industri jasa yang mengemban fungsi pelayanan public. yang secara umum menjalankan fungsi sebagai katalisator pendukung pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah, Pembangunan transportasi berpedoman pada sistem transportasi . Untuk mendukung perwujudan kesejahteraan masyarakat, penyelenggaraan transportasi berperan mendorong pemerataan pembangunan, melayani kebutuhan masyarakat luas baik di perkotaan maupun perdesaan dengan harga terjangkau, mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah pedalaman dan terpencil, serta untuk melancarkan distribusi barang dan jasa dan mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi . Guna mendukung perwujudan kondisi aman dan damai, perlu tersedia prasarana dan sarana transportasi untuk mendukung percepatan pembangunan daerah termasuk daerah tertinggal dan kawasan perbatasan, mempererat hubungan antar wilayah. Tersedianya pelayanan transportasi antar wilayah yang mendorong dan meningkatkan perdagangan antar wilayah, mengurangi perbedaan harga antar wilayah, meningkatkan mobilitas dan pemerataan tenaga kerja untuk mendorong terciptanya kesamaan kesempatan pembangunan wilayah. Pemerataan pelayanan transportasi secara adil dan demokratis juga dimaksudkan agar setiap lapisan masyarakat bisa mendapatkan kebutuhan pelayanan jasa transportasi secara mudah dan terjangkau.
Secara umum, kendala yang dihadapi sektor transportasi meliputi kuantitas dan kapasitas prasarana dan sarana yang tidak memadai dan diperparah dengan terjadinya bencana alam, kelembagaan dan peraturan, sumber daya manusia, teknologi, pendanaan/investasi, serta manajemen, operasi dan pemeliharaan.
Oleh karena itu, sasaran umum pembangunan transportasi dalam kurun lima tahun mendatang adalah: (1) meningkatnya kualitas dan kapasitas prasarana dan sarana; (2) meningkatnya kualitas pelayanan dan keselamatan transportasi; meningkatnya kualitas penyelenggaraan transportasi yang berkesinambungan dan ramah lingkungan, sesuai dengan standar pelayanan yang dipersyaratkan; (4) meningkatnya mobilitas dan distribusi nasional dan wilayah; (5) meningkatnya pemerataan dan keadilan pelayanan transportasi antar golongan masyarakat dan
antar wilayah, baik di perkotaan, perdesaan, maupun daerah terpencil dan perbatasan;
(6)meningkatnya akuntabilitas pelayanan transportasi melalui pemantapan sistem transportasi nasional, wilayah dan lokal; dan (7) khusus untuk daerah-daerah yang terkena bencana nasional akan dilakukan program rehabilitasi sarana dan prasarana transportasi, pembinaan sumber daya manusia (SDM) yang terpadu dengan program-program sektor-sektor lain serta rencana pengembangan wilayah.

Untuk mencapai sasaran di atas, maka disusun kebijakan umum pembangunan transportasi meliputi: (1) kebijakan pembangunan prasarana dan sarana transportasi; (2) meningkatkan keselamatan transportasi nasional secara terpadu; meningkatkan mobilitas dan distribusi nasional; (4) pembangunan transportasi yang berkelanjutan; (5) pembangunan transportasi terpadu yang berbasis pengembangan wilayah; (6) peningkatan data dan informasi serta pengembangan audit prasarana dan sarana transportasi nasional; (7) pembangunan dan pemantapan system transportasi nasional, wilayah dan lokal secara bertahap dan terpadu; (8) restrukturisasi kelembagaan dan peraturan perundangan transportasi; mendorong pengembangan industri jasa transportasi yang bersifat komersial dengan melibatkan peran serta swasta dan masyarakat serta peningkatan pembinaan pelaku transportasi nasional; dan (10) pemulihan jalur distribusi dan mobilisasi di wilayah- wilayah yang terkena dampak bencana nasional secara terpadu.

Senin, 12 April 2010

Aspek data base dalam sistem informasi angkutan pariwisata dan umum, antar jemput memiliki peran yang sangat penting dan strategis, karena selain menyangkut sistem informasi angkutan pariwisata dan umum, antar jemput, juga yang terpenting adalah data base dan system inforamasi geografis diharapkan program pengelolaan sistem informasi angkutan pariwisata dan umum, antar jemput dapat dilakukan secara berkelanjutan Tersedianya perangkat sistem informasi geografis yang menunjang Pengelolaan sistem informasi angkutan pariwisata dan umum, antar jemput , diharapkan dapat menjadi suatu ’perangkat’ yang dapat membantu institusi pemerintah, lembaga masyarakat, dapat mengetahui secara lebih cepat mengenai perkembangan pengelolaan sistem informasi

angkutan pariwisata dan umum, antar jemput beserta permasalahan yang ditemui dalam system pengelolaan sistem informasi angkutan pariwisata dan umum, antar jemput oleh lembaga masyarakat selain juga dapat menjadi alat evaluasi bagi pelaksanaan program-program terkait dengan pembangunan sistem informasi angkutan pariwisata dan umum, antar jemput . Laporan Final ini merupakan laporan tahapan dari serangkaian kegiatan pelaporan yang disyaratkan dalam pelaksanaan pekerjaan, sebagai alat untuk memonitor dan mengevaluasi kemajuan-kemajuan pekerjaan yang telah dilakukan di dalam pelaksanaan keseluruhan kegiatan.

Pada prinsipnya, maksud dan tujuan merupakan suatu hal yang ingin dicapai dari adanya pelaksanaan kegiatan ini. Maksud pembangunan sistem informasi ini adalah sebagai suatu sistem perijinan dan informasi angkutan pariwisata dan umum, antar jemput yang handal. Dengan demikian melalui kegiatan ini diharapkan akan meningkatkan pelayanan perijinan bagi kedua jenis angkutan tersebut. Disamping itu ketersediaan data dan informasi yang komprehensif dan akurat mengenai kedua jenis angkutan ini bagi stakeholder-nya. Dari maksud dan tujuan tersebut terlihat bahwa sistem informasi yang saat ini ada sudah tidak memadai lagi. Oleh karenanya, diperlukan pembangunan sistem informasi angkutan pariwisata dan umum, antar jemput yang lebih responsif terhadap penyediakan data dan informasi yang komprehensif dan akurat. Sehingga pelayanan perijinan bidang angkutan pariwisata dan umum, antar jemput menjadi lebih efektif.

Ruang lingkup kegiatan Pembangunan Sistem Informasi Angkutan Pariwisata dan umum,Antar Jemput akan meliputi :

1. Evaluasi dan Implementasi Sistem Informasi kedua jenis angkutan tersebut

meliputi hardware, software, dan netware

− Studi Evaluasi Implementasi Sistem Informasi

− Penyusunan Dokumen Hasil Studi Evaluasi Implementasi Sistem

Informasi tersebut

2. Pemeliharaan dan Optimasi Infrastruktur Perangkat Keras dan Jaringan

Sistem Informasi Angkutan Pariwisata dan umum, Antar Jemput .

3. Pemeliharaan dan Optimasi Software Sistem Informasi Angkutan Pariwisata dan umum, Antar Jemput .

Hasil akhir dari kegiatan ini adalah terbangunnya sebuah sistem informasi

angkutan Pariwisata dan umum, Antar Jemput i yang handal untuk mendukung

TUPOKSI dari Direktorat DLLAJ.

Sistem Informasi Angkutan Pariwisata dan umum, Antar Jemput yang dibangun

harus dapat berfungsi sebagai pengumpul, pengolah dan penyaji informasi

mengenai kondisi kedua jenis angkutan tersebut, berkaitan dengan upaya

peningkatan, pemeliharaan, pencegahan dan penanganan permasalahan yang

berkaitan dengan kualitas layanan perijinan dan layanan terhadap konsumen.

Kamis, 08 April 2010

Tahapan Pengembangan Sistem Informasi SDM.

Workgroup Information Systems ialah suatu bentuk sistem yang dalam menjalankan fungsinya terdiri dari beberapa orang yaitu berupa sekelompok tim kecil yang saling berkolaborasi dalam proyek atau aplikasi yang sama, memiliki aturan yang mengatur fungsi grup dan anggotanya serta standarisasi peran untuk setiap anggota dalam organisasi tersebut, Workgroup Information Systems dirancang untuk memenuhi kebutuhan dari sebuah kelompok kerja. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan produktivitas dari suatu kelompok kerja. Dalam divisi sumber daya manusia, terdapat beberapa workgroup yang bertugas untuk meningkatkan kemampuan dan produktivitas personalia guna menunjang kelancaran suatu produk. Workgroup tersebut akan mengatur dan mengembangkan kemampuan sikap mental SDM yang memiliki potensi serta motivasi yang kuat untuk berprestasi dalam bidangnya di suatu usaha produk.
Setiap organisasi khususnya perusahaan memerlukan data yang bersifat riil dari setiap tingkatan manajemennya. Data tersebut disusun dan dikelola dalam sebuah sistem informasi. Salah satu sistem informasi terpenting pada perusahaan adalah mengenai Sistem Informasi Sumber Daya Manusia/Human Resourches Information System (SISDM/HRIS). Human Resources Information System (HRIS) adalah program aplikasi komputer yang mengorganisir tatakelola dan tatalaksana manajemen SDM di perusahaan guna mendukung proses pengambilan keputusan .

Karakteristik informasi yang dipersiapakan dalam Sistem Informasi Sumberdaya Manusia adalah:
1. Timely (tepat waktu)
2. Accurate (akurat)
3. Concise (ringkas)
4. Relevant (relevan)
5. Complete (lengkap)
Manajer dalam suatu perusahaan memerlukan informasi yang memiliki karakteritik di atas dalam rangka mengambil suatu keputusan (a decision making).

Fungsi Sistem informasi sumber daya manusia yaitu:
1. Perekrutan dan Penerimaan (Recruiting and Hiring).
SDM membantu menerima pegawai baru ke dalam perusahaan. SDM selalu mengikuti perkembangan terakhir dalam peraturan pemerintah yang mempengaruhi praktek kepegawaian dan menasehati manajemen untuk menentukan kebijakan yang sesuai.

2. Riset Sumber Daya Manusia. Bergungsi untuk mengumpulkan data melalui proyek penelitian khusus. Contoh: Penelitian Suksesi (succession Study), Analisis dan Evaluasi Jabatan (Job Analysis and Evaluation), Penelitian Keluhan (Grievance Studies).
Secara umum riset dijalankan dengan tujuan menghasilkan informasi. Secara khusus pengertian/definisi riset SDM belum banyak di jadikan buku teks. Hal ini sangat berbeda dengan riset pemasaran yang banyak ditulis para akademisi. Sebenarnya ensesi proses riset SDM tidak jauh berbeda dari riset pemasaran. Riset SDM dapat didefinisikan sebagai semua kegiatan yang melibatkan proses perencangan, pengumpulan, penganalisisan dan pelaporan informasi, dengan tujuan memperbaiki pembuatan keputusan yang berkaitan dengan pengidentifikasikan, pemecaahan masalah dan penentuan peluang dalam SDM
Beberapa poin utuama yang termuat dalam pengertian riset SDM dapat disebutkan dibawah ini :
v Terdiri atas beberapa tahap-merupakan suatu proses
v Hasil akhir berupa informasi, dan
v Ditujukan untuk membantu pengambilan keputusan manajemen SDM
Riset SDM diharapkan memberikan informasi berkualitas sebagai “kompas (alat bantu) pengambilan keputusan. Informasi dikatakan berkualitas jika memenuhi criteria releven, akurat, reliable, valid dan actual, yang berguna bagi menajemen. Releven berarti informasi yang disediakan berhubungan dengan masalah riset SDM. Akurat menunjukan tingkat atau derajat ketepatan informasi yang diberikan. Reliable berartiinformasi tersebut dapat diandalkan/dipercaya kebenarannya. Valid artinya informasi tersebut memiliki kekonsistenan. Actual artinya informasi masih baru atau tidak ketinggalan zaman, sehingga masih sesuai dengan konteks waktu saat keputusan akan dibuat.

3. Intelijen Sumber Daya Manusia. Berfungsi mengumpulkan data yang berhubungan dengan sumber daya manusia dari lingkungan perusahaan.

Output Sistem implementasi informasi sumber daya manusi terdiri atas 6 subsistem yaitu :
1. Subsistem Perencanaan Kerja. Merupakan informasi yang dibutuhkan oleh manajer atas untuk merencanakan kebutuhan tenaga kerja dalam jangka pendek dan jangka panjang. Informasi ini meliputi informasi untuk analisis perputaran tenaga kerja (turnover), anggaran biaya tenaga kerja dan perencanaan tenaga kerja itu sendiri.
2. Subsistem Perekrutan. Merupakan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk pengadaan tenaga kerja secara eksternal maupun internal. Informasi-informasi ini diantaranya adalah informasi pasar tenaga kerja, penjadwalan wawamcara, perekrutan dan analisis rekruitmen.
3. Subsistem Manajemen Angkatan Kerja. Merupakan informasi–informasi yang dibutuhkan untuk mengelola sumber daya manusia di dalam organisasi. Informasi–informasi ini meliputi informasi pelatihan, penilaian atau evaluasi kerja, evaluasi keahlian, karir, realokasi jabatan, suksesi, dan kedisiplinan.
4. Subsistem Tunjangan. Merupakan informasi tentang penggajian dan kompensasinya yang meliputi kehadiran dan jam kerja, perhitungan gaji dan bonus, analisis kompensasi dan perencanaan kompensasi.
5. Subsistem Benefit. Meliputi benefit yang diterima oleh karyawan. Benefit berbeda dengan kompensasi. Kompensasi lebih ke insentif yang dihubungkan dengan kinerja karyawannya, sedang benefit lebih ke manfaat tambahan yang diterima karyawan sepeti dana pensiun.
6. Subsistem Pelapor Lingkungan. Informasi–informasi ini berhubungan dengankeluhan – keluhan, kecelakaan selam kerja, kesehatan karyawan dan lingkungan kerjanya.

Analisis Perusahaan
Perusahan PO Bintang adalah Perusahan tersebut bergerak dalam bidang jasa angkutan umum.


Sistem informasi SDM yang terdapat didalam perusahaan tersebut sudah cukup baik, hal tersebut dilihat dari Perekrutan dan Penerimaan (Recruiting and Hiring) tenaga kerja untuk bekerja diperusahaan tersebut., yaitu menggunakan tahapan-tahapan didalam penerimaan tenaga kerja. Po Bintang dalam perekrutan karyawan melakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan jumlah lowongan pekerjaan yang dibutuhkan dan struktur pekerjaan yang akan ditempati oleh para pelamar pekerja.

Dalam memenuhi kebutuhan sumberdaya (tenaga kerja) karyawan akan perusahaannya. Po. Bintangi menggambarkan kebutuhan karyawan yang diperlukan dalam perusahaannya yang disertai dengan persyaratan yang harus dipenuhi oleh para calon karyawan. Po Bintang mengunakan tahapan dalam penerimaan tenaga kerjanya yaitu :
Seleksi administrasi.
1) General Aptitude test (GAT).
2) Tes Psikologi dan Diskusi Kelompok.
3) Wawancara.
4) Tes kesehatan.

Po Bintang mengadakan pelatihan bagi para calon tenaga kerja yang telah diterima dalam perusahaanya.

Kesimpulan:
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (HRIS) adalah sebuah sistem berbasis komputer yang berfungsi mengatur, menganalisa dan mengelola sumber daya manusia sehingga diperoleh informasi yang tepat guna pengambilan keputusan. Dalam kegiatannya, HRIS mengelola dan menjalankan sistem administrasi SDM mulai dari perekrutan dan penerimaan, pendidikan dan pelatihan, manajemen data sampai dengan pemberhentian dan administrasi tunjangan. Sedangkan dalam penerapannya, terdapat model HRIS yang didalamnya meliputi subsistem input (berupa SIA, Penelitian SDM dan Intelijen SDM), serta Output (berupa Subsistem Perencanaan Kerja, Perekrutan, Manajemen Angkatan Kerja, Tunjangan, Benefit dan Pelapor Lingkungan.
Dalam pelaksanaanya, kegiatan HRIS dilakukan oleh HRD (Human Resources Departement) yaitu mengelola tentang Seleksi dan Rekrutmen, Pelatihan dan Pengembangan, Compensation and Benefit, Manajemen Kinerja, Perencanaan Karir, Hubungan Karyawan, Separation Management, dan Personnel Administration and HRIS.

Selasa, 23 Februari 2010

Pengembangan sistem informasi sumberdaya manusia PO. BINTANG untuk mendukung penerapan balanced scorecard (suatu kerangka kerja baru untuk mengintegra

PO Bintang

Kantor Pusat :

Pulo Gadung Jakarta-Timur INDONESIA 13220

Keyword : Balanced Scorecard, Sistem Informasi Sumberdaya Manusia, PO Bintang, Sistem Informasi Manajemen, Manajemen Sumberdaya Manusia, Excel, System Development Life Cycle
Subjek : MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Ringkasan eksekutif


PO. Bintang adalah perusahaan yang memberikan suatu jasa Perdagangan umum dan jasa angkutan, yang mempunyai jenis kegiatan usaha perdagangan dalam alat tulis kantor, teknik, electrical, telekomunikasi,barang cetakan, dan jasa pengiriman barang (kecuali lalu lintas pos/tidak menimbun barang ditempat usaha).

Dengan munculnya era globalisasi yang diikuti dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat maka PO Bintang berusaha untuk mempersiapkan diri dengan kemampuan dalam memobilisasi dan mengeksploitasi asset yang tak berwujud, misalnya hubungan dengan konsumen, produk dan jasa inovatif, kemampuan dan semangat pekerja, dan pengembangan teknologi informasi. Dalam upaya untuk mengantisipasi persaingan di masa depan tersebut maka dibutuhkan suatu instrumen yang dapat dipergunakan oleh para manajer untuk mengendalikan unit bisnisnya. Salah satu instrumen tersebut adalah balanced scorecard (BSC) yaitu suatu kerangka kerja baru untuk mengintegrasikan berbagai ukuran yang diturunkan dari strategi perusahaan.

Untuk memudahkan implementasi balanced scorecard maka ukuran-ukuran yang digunakan harus memiliki kaitan dengan database dan sistem informasi yang dimiliki perusahaan. Proses ini memerlukan antarmuka yang menjembatani antara ukuran-ukuran strategis dengan ukuran-ukuran operasional tingkat bawah. Untuk itu manajemen PO Bintang segera mengimplementasikan balanced scorecard sebagai alat manajemen, diantaranya dengan implementasi perangkat lunak excel. Akan tetapi hal ini belum didukung oleh perangkat lunak lain yang mampu mengoptimalkan pemanfaatan excel, salah satu diantaranya adalah perangkat lunak untuk manajemen sumberdaya manusia yang menjadi salah satu perspektif dari balanced scorecard hasil terjemahan dari perspektif proses internal.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membangun sistem informasi sumberdaya manusia (SISDM) yang terintegrasi dengan perangkat lunak excel untuk mempermudah penerapan balanced scorecard di PO Bintang. Penelitian ini diharapkan memberi manfaat kepada pimpinan perusahaan dan pimpinan unit yang ada di PO Bintang dalam mempermudah pengelolaan sumberdaya manusia dan mempermudah penerapan balanced scorecard khususnya untuk perspektif sumberdaya manusia

Metodologi yang digunakan adalah dengan pendekatan SDLC (System Developmnet Life Cycle). Pendekatan ini memulai pembuatan sistem dengan siklus iterasi mulai dari proses investigasi sistem, analisis, desain, impelementasi dan operasionalisasi sistem serta perawatan sistem.

Berdasarkan evaluasi terhadap sistem yang ada maka terjadi kesulitan dalam melakukan implementasi balanced scorecard karena tiadanya data yang mendukung. Walaupun telah dilakukan pelatihan terhadap penggunaan excel, sosialisasi terhadap implementasinya masih belum berjalan dengan baik. Hal ini lebih banyak disebabkan karena sistem informasi yang sudah dimiliki masih belum mendukung dan terintegrasi dengan excel.

Kegiatan manajemen sumberdaya manusia di PO Bintang meliputi semua aspek kegiatan sumberdaya manusia mulai aspek rekrutmen, administrasi personalia, kesehatan dan keselamatan, organisasi, evaluasi kinerja, cuti, pelatihan, penggajian, serta proses berhenti sebagai karyawan.

Berdasarkan analisa sistem maka terdapat berbagai elemen lingkungan yang melakukan komunikasi terhadap sistem yaitu Manajemen, Pegawai, Atasan, Keuangan, Klinik, Pelamar, Media Iklan, Asuransi, dan Kantor Pajak. Sedangkan proses yang terjadi dijabarkan menjadi 9 (sembilan) proses yaitu rekrutmen, administrasi personalia, kesehatan dan keselamatan, penilaian kinerja, mengendalikan permohonan cuti, training, payroll, organisasi, dan termination

Pembuatan rancangan SISDM PO Bintang didasarkan pada hasil analis sistem. Perancangan sistem tersebut meliputi perancangan keluaran (output), perancangan masukan (input), perancangan proses, perancangan basis data, perancangan kendali dan perancangan antarmuka (interface).

Pada tahapan implementasi digunakan software excel. Excel ini dipilih mengingat pengoperasiannya yang mudah dan hasilnya yang mendukung antar muka berbasis grafik. Sistem Informasi Sumberdaya Manusia ini bekerja dibawah sistem operasi Windows 95/98/Me/2000 dengan sistem jaringan Novel Netware ataupun Windows NT. Spesifikasi minimum sistem komputer yang dianjurkan agar sistem informasi ini dapat bekerja dengan baik adalah prosesor Pentimum II, RAM 32 Mb, kapasitas minimum hardisk yang tersisa 132 Mb, Monitor SVGA, mouse, dan printer. Dalam SISDM dikelompokan menjadi 9 modul, yaitu : Modul Rekrutmen, Modul Adm. Personalia, Modul Kesehatan dan Keselatan Kerja, Modul Organisasi, Modul Performance Management, Modul Cuti, Modul Training, Modul Payroll,dan Modul Termination.

SISDM memberikan andil terhadap penerapan balanced scorecard dalam memberikan dukungan sumber data mengenai perspektif sumberdaya manusia. Tinjauan kinerja dalam PBViews untuk perspektif sumberdaya manusia dapat dengan mudah diperoleh.

Pengembangan SISDM akan memberikan informasi yang bernilai bagi manajemen PO Bintang, sehingga dapat membantu manajemen dalam melakukan pengambilan keputusan yang benar dan tepat. Untuk memperoleh nilai informasi SISDM tersebut maka manajemen PO Bintang harus melakukan pengelolaan sistem informasi yang tepat

Integrasi antara SISDM dengan Excel tergantung pada ukuran-ukuran untuk perspektif sumberdaya manusia untuk itu untuk mempermudah integrasi maka harus diidentifikasi segala kemungkinan dari keluaran-keluaran SISDM yang dapat dijadikan ukuran dalam balanced scorecard untuk perspektif sumberdaya manusia. Pengembangan SISDM dapat dijadikan model pengembangan sistem di PO Bintang dalam mengembangkan sistem informasi yang lain sehingga senantiasa diintegrasikan dengan penerapan balanced scorecard. Keberhasilan sistem informasi tergantung pada ketersediaan dan validitas data sehingga dibutuhkan updating data sumberdaya manusia secara terus menerus. Pada waktu mendatang SISDM dapat dikembangkan menjadi sistem informasi yang berbasis web sehingga dapat diakses dimana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja

Jumat, 19 Februari 2010

UNIX

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Unix atau UNIX adalah sebuah sistem operasi komputer yang dikembangkan oleh AT&T Bell Labs pada tahun 1960 dan 1970-an. UNIX didesain sebagai sistem operasi yang portable, multi-tasking dan multi-user. BSD adalah salah satu turunan (varian) Unix yang dikembangkan oleh Universitas California, Berkeley.

Sistem operasi Unix digunakan secara luas baik sebagai server atau workstation. Arsitektur Unix dan model client/server merupakan elemen yang paling penting dalam perkembangan internet dan mengubah proses komputasi secara terpusat dalam jaringan dari pada proses tunggal di komputer. Linux, merupakan sistem operasi yang diadopsi dari Unix dan tersedia secara bebas mendapat popularitas sebagai alternatif dari sistem operasi proprietary seperti Microsoft Windows

Banyak aplikasi-aplikasi dalam sistem operasi lain yang awalnya lahir dalam lingkungan sistem operasi Unix. Salah satu contoh aplikasi yang dimaksud misalnya adalah gnuplot.

UNIX adalah sebuah sistem operasi yang dikembangkan oleh banyak pihak. Setiap pihak yang mengembangkan UNIX, menambahkan teknologi miliknya ke dalam UNIX, yang meskipun hal itu di luar standar, mampu menjadikan sistem operasi UNIX lebih kuat atau lebih andal.

Jumat, 12 Februari 2010

Linux Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Linux (diucapkan ˈlɪnəks atau /ˈlɪnʊks/)[1] adalah nama yang diberikan kepada sistem operasi komputer bertipe Unix. Linux merupakan salah satu contoh hasil pengembangan perangkat lunak bebas dan sumber terbuka utama. Seperti perangkat lunak bebas dan sumber terbuka lainnya pada umumnya, kode sumber Linux dapat dimodifikasi, digunakan dan didistribusikan kembali secara bebas oleh siapa saja.[2]

Nama "Linux" berasal dari nama kernelnya (kernel Linux), yang diperkenalkan tahun 1991 oleh Linus Torvalds. Sistemnya, peralatan sistem dan pustakanya umumnya berasal dari sistem operasi GNU, yang diumumkan tahun 1983 oleh Richard Stallman. Kontribusi GNU adalah dasar dari munculnya nama alternatif GNU/Linux.[3]

Linux telah lama dikenal untuk penggunaannya di server, dan didukung oleh perusahaan-perusahaan komputer ternama seperti Intel, Dell, Hewlett-Packard, IBM, Novell, Oracle Corporation, Red Hat, dan Sun Microsystems. Linux digunakan sebagai sistem operasi di berbagai macam jenis perangkat keras komputer, termasuk komputer desktop, superkomputer,[4], dan sistem benam seperti pembaca buku elektronik, sistem permainan video (PlayStation 2, PlayStation 3 dan XBox[5]), telepon genggam dan router. Para pengamat teknologi informatika beranggapan kesuksesan Linux dikarenakan Linux tidak bergantung kepada vendor (vendor independence), biaya operasional yang rendah, dan kompatibilitas yang tinggi dibandingkan versi UNIX tak bebas, serta faktor keamanan dan kestabilannya yang tinggi dibandingkan dengan sistem operasi lainnya seperti Microsoft Windows. Ciri-ciri ini juga menjadi bukti atas keunggulan model pengembangan perangkat lunak sumber terbuka (opensource software).

Sistem operasi Linux yang dikenal dengan istilah distribusi Linux (Linux distribution) atau distro Linux umumnya sudah termasuk perangkat-perangkat lunak pendukung seperti server web, bahasa pemrograman, basisdata, tampilan desktop (desktop environment) seperti GNOME,KDE dan Xfce juga memiliki paket aplikasi perkantoran (office suite) seperti OpenOffice.org, KOffice, Abiword, dan Gnumeric.


Sejarah

Sistem operasi Unix dikembangkan dan diimplementasikan pada tahun 1960-an dan pertama kali dirilis pada 1970. Faktor ketersediaannya dan kompatibilitasnya yang tinggi menyebabkannya dapat digunakan, disalin dan dimodifikasi secara luas oleh institusi-institusi akademis dan pada pebisnis.

Proyek GNU yang mulai pada 1984 memiliki tujuan untuk membuat sebuah sistem operasi yang kompatibel dengan Unix dan lengkap dan secara total terdiri atas perangkat lunak bebas.[6] Tahun 1985, Richard Stallman mendirikan Yayasan Perangkat Lunak Bebas dan mengembangkan Lisensi Publik Umum GNU (GNU General Public License atau GNU GPL). Kebanyakan program yang dibutuhkan oleh sebuah sistem operasi (seperti pustaka, kompiler, penyunting teks, shell Unix dan sistem jendela) diselesaikan pada awal tahun 1990-an, walaupun elemen-elemen tingkat rendah seperti device driver, jurik dan kernel masih belum selesai pada saat itu.[7] Linus Torvalds pernah berkata bahwa jika kernel GNU sudah tersedia pada saat itu (1991), dia tidak akan memutuskan untuk menulis versinya sendiri.[8]